Baca Juga
Cerita Misteri Indonesia - Cerita mengenai hantu wanita beli bakso ini diangkat dari kisah nyata kejadian yang dialami sendiri oleh warga yang bernama mang Supeno. Mamang ini adalah salah seorang pedagang bakso keliling di daerah Jakarta Timur.
Kisah ini memang cukup mengasyikkan, terlepas dari percaya atau tidak, makhlus halus yang suka iseng memang ada dan dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Peristiwa ini terjadi pas malam Jumat Kliwon saat mang Supeno sedang berkeliling di salah satu perkampungan untuk menjajakan bakso. Malam itu tidak seperti biasanya, jalanan di perkampungan tempat saya biasa menjajakan bakso terasa sepi. Sampai jam 9 malam baru 10 mangkok bakso yang saya jual.
“Sepi banget malam ini” kata saya dalam hati sambil berjalan mendorong gerobak dan memukul-mukul kentongan untuk memberi tanda ke warga sekitar bahwa ada tukang bakso yang sedang lewat.
Saat tiba di sebuah simpang pertigaan saya sempat bimbang, mau belok ke kiri apa ke kanan. Dua-duanya terlihat sepi. Akhirnya saya putuskan ambil jalur kanan. Baru melewati dua rumah, ada seorang wanita bergaun putih keluar dari pagar rumah memanggil saya.
“Bang, baksonya satu ya”. kata wanita tersebut.
“Ok” jawab saya dan saya lihat wanita itu kembali masuk pagar.
Saya pun langsung menyiapkan satu porsi bakso yang dipesan.
Setelah selesai menyiapkan satu mangkok bakso pesanan wanita itu, sayapun mengantarnya ke rumah tempat wanita itu. Sampai di depan pagar saya sempat heran kok pintu pagarnya ditutup ya, malah pake dikait lagi.
Padahal perasaan ibu tadi tidak terdengar membuka atau menutup pagar, kata saya dalam hati. Namun kutepis keanehan tersebut, saya lalu buka pagar itu. Walaupun diselot tapi tidak dikunci. Saya langung masuk kemudian menuju pintu rumah yang tertutup.
Sesampai di depan pintu, perlahan saya ketok pintunya.
“Tok tok tok, permisi, ini baksonya buk” kata saya kepada orang di dalam yang saya yakini adalah wanita penghuni rumah ini.
Karena tidak kunjung ada jawaban dari dalam rumah, saya ketok kembali pintunya “tok tok tok, permisi, ini baksonya buk” kata saya sembari agak keras.
Akhirnya terdengar langkah kaki dari dalam rumah dan pintu pun dibuka perlahan. Yang membuka adalah seorang wanita muda dan bertanya “ada apa mas?”
“Ini mbak, tadi ada ibu-ibu di rumah ini pesan bakso sama saya” jawabku kepada wanita muda itu.
“Di rumah ini tidak ada ibu-ibu mas, saya di sini cuma tinggal bertiga dengan suami dan anak saya mas” kata wanita muda itu.
“Ya tadi sih masuk ke sini mbak” kata saya.
Makhluk Halus Penghuni Rumah Yang Suka Iseng
Tiba-tiba seorang lelaki muda yang tentunya suami wanita muda ini keluar dari dalam rumah dan bertanya “ada apa sih malam-malam kok ribut-ribut?”
“Abang tukang bakso ini mengantarkan bakso, katanya ada ibu-ibu di rumah ini pesan bakso mas. Padahal kan di rumah ini cuma kita bertiga” jawab wanita muda itu.
“Gitu aja kok ribut, ya sudah sini baksonya, biar saya yang makan, tapi bikinkan satu lagi ya buat istri saya” kata lelaki muda itu.
Sayapun bergegas menyerahkan semangkok bakso kepadanya dan bergegas menyiapkan semangkok lagi.
Setelah selesai menyiapkan, saya antar bakso kembali ke rumah tersebut.
“Ini mbak baksonya” kata saya sambil menyerahkan semangkok bakso kepada wanita itu.
“Duduk sini dulu mas” kata lelaki muda itu sambil mempersilakan saya duduk di kursi yang ada di teras rumah itu.
“Ya mas, makasih” kata saya. Dia makan di teras, sementara istrinya masuk membawa bakso, tak lama kemudian istrinya menyerahkan mangkok yang sudah kosong kepada saya, mungkin langsung dipindah ke mangkoknya sendiri.
“Emang bener tadi ada ibu-ibu pesan bakso?? jangan-jangan kamu cuma ngarang aja biar baksomu laku” kata lelaki itu berkelekar sambil tersenyum kepada saya.
“Untuk apa saya bohong mas, saya kan tiap hari jualan di sini. Memang benar kok tadi ada ibu-ibu yang pesan” jawab saya.
“Ciri-cirinya bagaimana?” tanya lelaki muda itu. ya ibu-ibu tidak terlalu tua sih, pakai baju panjang warna putih, rambutnya agak panjang, jawab saya.
lalu dari mana asalnya dan kemana? tanya lelaki muda itu lagi.
“Tadi keluar dari sini dan masuk lagi ke rumah ini mas, tapi yang saya heran, kok saya tidak mendengar dia membuka pintu dan menutup pintu pagar, padahal waktu saya masuk, pagarnya ditutup dan diselotin, waktu saya buka selotnya, bunyinya cukup keras mas” jawab saya.
“Oh gitu toh, kata orang-orang di sekitar sini memang sering terjadi seperti yang mas alami, memang dia kadang-kadang muncul dan suka iseng, tapi saya sampai hari ini belum pernah bertemu sama dia” kata lelaki muda itu.
“Maksudnya mas?” tanya saya lagi.
Lelaki muda itu menjawab “kata orang-orang di sekitar sini, dia itu makhluk halus yang tinggal di rumah ini, itu sih kata orang, kami sendiri yang tinggal di sini belum pernah bertemu.”
Langsung merinding bulu kuduk saya mendengar penjelasan lelaki itu, seketika ada rasa takut menjalar di tubuh saya. Rupanya ekspresi ketakutan saya terlihat oleh lelaki muda itu.
“ya gak usah takut mas, biasa saja. Ini uangnya” kata lelaki itu sambil menyodorkan uang sepuluh ribu rupiah kepada saya.
“Baik mas, makasih ya mas, permisi mas” kata saya sambil bergegas cabut meninggalkan rumah itu.
Setelah selesai saya letakkan mangkok di dalam gerobak, dengan penuh rasa ketakutan, sayapun langsung lari sambil mendorong gerobak menjauhi daerah tersebut. source: misteriku.com
Kisah Nyata Hantu Wanita Memesan Baso |
Peristiwa ini terjadi pas malam Jumat Kliwon saat mang Supeno sedang berkeliling di salah satu perkampungan untuk menjajakan bakso. Malam itu tidak seperti biasanya, jalanan di perkampungan tempat saya biasa menjajakan bakso terasa sepi. Sampai jam 9 malam baru 10 mangkok bakso yang saya jual.
“Sepi banget malam ini” kata saya dalam hati sambil berjalan mendorong gerobak dan memukul-mukul kentongan untuk memberi tanda ke warga sekitar bahwa ada tukang bakso yang sedang lewat.
Saat tiba di sebuah simpang pertigaan saya sempat bimbang, mau belok ke kiri apa ke kanan. Dua-duanya terlihat sepi. Akhirnya saya putuskan ambil jalur kanan. Baru melewati dua rumah, ada seorang wanita bergaun putih keluar dari pagar rumah memanggil saya.
“Bang, baksonya satu ya”. kata wanita tersebut.
“Ok” jawab saya dan saya lihat wanita itu kembali masuk pagar.
Saya pun langsung menyiapkan satu porsi bakso yang dipesan.
Setelah selesai menyiapkan satu mangkok bakso pesanan wanita itu, sayapun mengantarnya ke rumah tempat wanita itu. Sampai di depan pagar saya sempat heran kok pintu pagarnya ditutup ya, malah pake dikait lagi.
Padahal perasaan ibu tadi tidak terdengar membuka atau menutup pagar, kata saya dalam hati. Namun kutepis keanehan tersebut, saya lalu buka pagar itu. Walaupun diselot tapi tidak dikunci. Saya langung masuk kemudian menuju pintu rumah yang tertutup.
Sesampai di depan pintu, perlahan saya ketok pintunya.
“Tok tok tok, permisi, ini baksonya buk” kata saya kepada orang di dalam yang saya yakini adalah wanita penghuni rumah ini.
Karena tidak kunjung ada jawaban dari dalam rumah, saya ketok kembali pintunya “tok tok tok, permisi, ini baksonya buk” kata saya sembari agak keras.
Akhirnya terdengar langkah kaki dari dalam rumah dan pintu pun dibuka perlahan. Yang membuka adalah seorang wanita muda dan bertanya “ada apa mas?”
“Ini mbak, tadi ada ibu-ibu di rumah ini pesan bakso sama saya” jawabku kepada wanita muda itu.
“Di rumah ini tidak ada ibu-ibu mas, saya di sini cuma tinggal bertiga dengan suami dan anak saya mas” kata wanita muda itu.
“Ya tadi sih masuk ke sini mbak” kata saya.
Makhluk Halus Penghuni Rumah Yang Suka Iseng
Tiba-tiba seorang lelaki muda yang tentunya suami wanita muda ini keluar dari dalam rumah dan bertanya “ada apa sih malam-malam kok ribut-ribut?”
“Abang tukang bakso ini mengantarkan bakso, katanya ada ibu-ibu di rumah ini pesan bakso mas. Padahal kan di rumah ini cuma kita bertiga” jawab wanita muda itu.
“Gitu aja kok ribut, ya sudah sini baksonya, biar saya yang makan, tapi bikinkan satu lagi ya buat istri saya” kata lelaki muda itu.
Sayapun bergegas menyerahkan semangkok bakso kepadanya dan bergegas menyiapkan semangkok lagi.
Setelah selesai menyiapkan, saya antar bakso kembali ke rumah tersebut.
“Ini mbak baksonya” kata saya sambil menyerahkan semangkok bakso kepada wanita itu.
“Duduk sini dulu mas” kata lelaki muda itu sambil mempersilakan saya duduk di kursi yang ada di teras rumah itu.
“Ya mas, makasih” kata saya. Dia makan di teras, sementara istrinya masuk membawa bakso, tak lama kemudian istrinya menyerahkan mangkok yang sudah kosong kepada saya, mungkin langsung dipindah ke mangkoknya sendiri.
“Emang bener tadi ada ibu-ibu pesan bakso?? jangan-jangan kamu cuma ngarang aja biar baksomu laku” kata lelaki itu berkelekar sambil tersenyum kepada saya.
“Untuk apa saya bohong mas, saya kan tiap hari jualan di sini. Memang benar kok tadi ada ibu-ibu yang pesan” jawab saya.
“Ciri-cirinya bagaimana?” tanya lelaki muda itu. ya ibu-ibu tidak terlalu tua sih, pakai baju panjang warna putih, rambutnya agak panjang, jawab saya.
lalu dari mana asalnya dan kemana? tanya lelaki muda itu lagi.
“Tadi keluar dari sini dan masuk lagi ke rumah ini mas, tapi yang saya heran, kok saya tidak mendengar dia membuka pintu dan menutup pintu pagar, padahal waktu saya masuk, pagarnya ditutup dan diselotin, waktu saya buka selotnya, bunyinya cukup keras mas” jawab saya.
“Oh gitu toh, kata orang-orang di sekitar sini memang sering terjadi seperti yang mas alami, memang dia kadang-kadang muncul dan suka iseng, tapi saya sampai hari ini belum pernah bertemu sama dia” kata lelaki muda itu.
“Maksudnya mas?” tanya saya lagi.
Lelaki muda itu menjawab “kata orang-orang di sekitar sini, dia itu makhluk halus yang tinggal di rumah ini, itu sih kata orang, kami sendiri yang tinggal di sini belum pernah bertemu.”
Langsung merinding bulu kuduk saya mendengar penjelasan lelaki itu, seketika ada rasa takut menjalar di tubuh saya. Rupanya ekspresi ketakutan saya terlihat oleh lelaki muda itu.
“ya gak usah takut mas, biasa saja. Ini uangnya” kata lelaki itu sambil menyodorkan uang sepuluh ribu rupiah kepada saya.
“Baik mas, makasih ya mas, permisi mas” kata saya sambil bergegas cabut meninggalkan rumah itu.
Setelah selesai saya letakkan mangkok di dalam gerobak, dengan penuh rasa ketakutan, sayapun langsung lari sambil mendorong gerobak menjauhi daerah tersebut. source: misteriku.com
Baca Juga: Kisah Nyata Mahasiswa Nikah Dengan Siluman
loading...
0 comments: