Baca Juga
duamisteri.com - Kalau Surabaya terkenal dengan legenda Rumah Hantu Darmo, Semarang dengan misteri Lawang Sewunya, Malang pun punya satu cerita horor yang begitu melegenda. Kamu yang arek Malang asli atau pernah singgah beberapa saat di Malang, pasti pernah sesekali mendengar soal cerita yang satu ini. SMA Tugu, sebuah komplek SMA yang terdiri dari SMA 1, SMA 3, dan SMA 4 Negeri Malang ini menyimpan banyak misteri. Penasaran dong, cerita horror apa aja yang terjadi di sekolah ini? Yuk simak, ati-ati di jendela kamaren.
Gedung SMA Tugu ini emang udah tua banget. Dulu, pas masa kolonial Belanda, gedung ini sudah ada dan digunakan sebagai sekolah HBS dan AMS. Eh sebentar, kamu pernah sekolah di sana?
Gedung ini dirancang oleh Ir. W. Lemei dari Landsegebouwendienst (Jawatan Gedung Negara) Jawa Timur dan selesai dibangun pada tahun 1931. HBS (Hoogere Burger School) secara harfiah adalah Sekolah Tinggi Warga Negara, yaitu Sekolah Menengah Belanda. Sedangkan AMS (Algemeene Middelbare School) merupakan Sekolah Menengah Umum. Nah sekarang, gedung itu digunakan sebagai SMA Negeri 1, 3, dan 4 Malang. Tiga gedung SMA ini disebut SMA Tugu lantaran terletak di Jalan Tugu. Posisinya begitu strategis, yaitu di sekitar Alun-Alun Bunder yang merupakan pusat pemerintahan Malang yang baru. Bangunannya menghadap ke arah lapangan Jan Pieterzoon Coen. Pembangunan gedung ini hampir bersamaan waktunya dengan pembangunan balaikota Malang.
Dan karena tidak ingin terkesan sebagai bangunan yang menyaingi balaikota, maka bentuk keseluruhan dari sekolah ini dibuat dengan karakter seperti villa. Villa sendiri identik dengan beragam mistisnya, jadi ya kamu nggak heran kan ya? Hihiii… Di kompleks gedung ini, ada ruang-ruang yang dulu bisa dipakai secara bersamaan oleh kedua sekolah. Sekarang pun masih nggak jauh beda. Secara keseluruhan, gedung yang dibangun tahun 1930-an ini termasuk arsitektur kolonial modern. Bangunan lama sih, jadi penghuninya ya masih lama.
Misteri pertama yang paling melegenda dari SMA Tugu ialah tentang lantai berdarah. Meski ubin diganti berkali-kali, darah itu datang lagi dan lagi
Gedung SMA Tugu ini emang udah tua banget. Dulu, pas masa kolonial Belanda, gedung ini sudah ada dan digunakan sebagai sekolah HBS dan AMS. Eh sebentar, kamu pernah sekolah di sana?
Gedung ini dirancang oleh Ir. W. Lemei dari Landsegebouwendienst (Jawatan Gedung Negara) Jawa Timur dan selesai dibangun pada tahun 1931. HBS (Hoogere Burger School) secara harfiah adalah Sekolah Tinggi Warga Negara, yaitu Sekolah Menengah Belanda. Sedangkan AMS (Algemeene Middelbare School) merupakan Sekolah Menengah Umum. Nah sekarang, gedung itu digunakan sebagai SMA Negeri 1, 3, dan 4 Malang. Tiga gedung SMA ini disebut SMA Tugu lantaran terletak di Jalan Tugu. Posisinya begitu strategis, yaitu di sekitar Alun-Alun Bunder yang merupakan pusat pemerintahan Malang yang baru. Bangunannya menghadap ke arah lapangan Jan Pieterzoon Coen. Pembangunan gedung ini hampir bersamaan waktunya dengan pembangunan balaikota Malang.
Dan karena tidak ingin terkesan sebagai bangunan yang menyaingi balaikota, maka bentuk keseluruhan dari sekolah ini dibuat dengan karakter seperti villa. Villa sendiri identik dengan beragam mistisnya, jadi ya kamu nggak heran kan ya? Hihiii… Di kompleks gedung ini, ada ruang-ruang yang dulu bisa dipakai secara bersamaan oleh kedua sekolah. Sekarang pun masih nggak jauh beda. Secara keseluruhan, gedung yang dibangun tahun 1930-an ini termasuk arsitektur kolonial modern. Bangunan lama sih, jadi penghuninya ya masih lama.
Misteri pertama yang paling melegenda dari SMA Tugu ialah tentang lantai berdarah. Meski ubin diganti berkali-kali, darah itu datang lagi dan lagi
Ya, inilah cerita paling populer dari kompleks SMA favorit di Malang. Di SMA Tugu yang merupakan gedung bangunan lama ini digunakan ubin berwarna kuning yang anehnya dihiasi bercak merah, mulai merah jelas hingga kecoklatan. Di tempat yang tidak teratur. Konon, walau ubin dengan bercak darah itu ditukar, akan terus nampak bercaknya. Meski diganti ubin baru sekalipun, bercak darah itu akan kembali muncul. Parahnya, mereka yang berupaya mengganti kerap jatuh sakit serta kesurupan. Apa nggak ngeri?
Salah satu cerita pemicu dari lantai berdarah ini yaitu, dulunya SMA Tugu dijadikan sebagai tempat penyiksaan tentara masa perjuangan. Kalau kamu iseng main ke sana, carilah ubin dengan bercak-bercak darah di lorong-lorong sekolahnya. Kali nyalimu kebanyakan gitu kan.
Dari satu tempat angker, pasti ada satu spot yang paling angker. Itulah aula Tugu yang jadi titik temu tiga warga di sekolah ini. Kabarnya di sini ada tentara tanpa kepala lho
Aula ini awalnya juga punya lantai dengan bercak darah, tapi sekarang sudah ditukar dengan lantai kayu dengan dasaran pasir yang sengaja berguna untuk menghindari bercak darah yang nampak. Dulu ceritanya, di lokasi Tugu ini pernah mengalami kebakaran hebat, dan SMA Tugu jadi salah satu tempat yang selamat. Setelah itulah, dan katanya sih sesekali masih hingga saat ini, penampakan barisan tentara Jepang tanpa kepala yang berjalan baris gitu saat malam hari. Hingga akhirnya membuat aula Tugu dilarang dikunjungi waktu malam. Apa kamu masih berani bertandang?
Ada pula terowongan mistis yang sering disebut terowongan hantu dan sudah berusaha tak digubris lagi saat ini. Pernah ada cerita dari dua siswanya juga sih yang “pemberani” masuk kemari
Kompleks SMA Tugu Malang ini dulunya menjadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia. Di sini pula disebut punya beberapa titik terowongan yang digunakan sebagai jalur darurat, ya jalur pelarian gitu deh. Sampai sekarang, terowongan ini masih dipercaya dan masih berdiri dengan kokohnya, tapi fungsinya sudah beda.
Kalau dulu dipakai sebagai jalur darurat, sekarang malah hanya disebut sebagai terowongan hantu. Dulu tuh pernah ada dua orang siswa yang memberanikan diri memasukinya. Tapi, aksi tersebut berakhir dengan kisah tragis. Siswa pertama jadi histeris setelah tak lama masuk terowongan, dan siswa yang satunya lagi sempat dikatakan hilang dan baru dua minggu kemudian ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan. Menurutmu, apa ini akibat dari teror hantu? Hmmm mungkin~
Cerita soal hantu balas dendam yang dialami peserta pecinta alam pun masih santer dikisahkan hingga sekarang, pun begitu dengan diklat horor paskibrakanya
Dulu ada sekelompok siswa yang mengikuti kegiatan Pecinta Alam dan menginap di markas yang ada di SMA 1 untuk merayakan kelulusan. Karena mabuk, mereka malah membakar beberapa bangku di kelas IPA yang terletak di lantai dua. Dan selama seminggu, sekitar 7-8 anak mengalami kecelakaan parah hingga patah kaki. Beberapa orang percaya, kejadian itu terjadi lantaran “penunggu” SMA 1 membalas dendan karena sempat merasa terganggu.
Setelahnya, ada pula diklat horor yang dialami tim paskibraka. Salah satu agenda diklat yaitu berkeliling sekolah saat malam dengan membawa satu lilin serta tiga batang korek api. Calon anggota paskibra mesti naik ke lantai dua sendiri dan masuk ke salah satu kelas. Salah seorang siswa mengaku, saat naik ke lantai dua mendengar teriakan menyayat yang penuh rasa takut dari seorang siswa perempuan. Padahal, pas dicek ke lantai dua ya nggak ada siapa-siapa. Nggak tahu sih, sampai sekarang mereka masih berani ngadain acara pas malem hari apa enggak kalau pernah begini.
Sebenernya nggak berhenti sampai di situ aja rumor mengerikan mengenai SMA Tugu ini, masih ada cerita pocong di lantai dua SMA 1, betapa mistisnya ruangan PMR milik SMA 3, mushola di SMA 3 pun tak luput dari cerita hantu, tragedi ketua OSIS SMA 1 yang bertemu hantu tanpa kepala, dan lain sebagainya. Terlepas dari apapun itu, SMA Tugu tetap jadi sekolah favorit kok di kota Malang. Kalau nggak percaya, mbok kamu mampir ke sini kapan-kapan.(sumber:https://www.hipwee.com/travel/simak-kisah-horor-yang-legendaris-di-sma-tugu-arek-malang-masa-nggak-tahu/)
loading...
0 comments: