Baca Juga
DuaMisteri - Alam merupakan sebuah kehidupan tanpa kontaminasi. Hal tersebut ingin dibuktikan oleh Fausto Mottalini. Pria ini menunjukkan pada dunia bahwa kehidupan bisa dilakukan dengan sederhana. Yakni hanya miliki makanan dan rumah tinggal.
Sostila menawarkan keindahan yang tiada dua. Keindahan Pegunungan Alpen, lembah hijau nan cantik, serta kilau puncak gunung yang diselimuti salju menjadi pemandangan yang menyejukkan untuk Fausto.
Dahulu, pria yang sudah berusia 65 tahun ini adalah seorang dokter. Sebelumnya, pria ini pernah terikat dalam sebuah pernikahan. Namun, masa-masa bahagia tersebut tak berlangsung lama. Kini, ia sudah memutuskan untuk pensiun dan tinggal di rumah peninggalan keluarganya. Ia pun menghabiskan waktu dengan jalan-jalan, memotong kayu, mencari lahan untuk menanam sayur dan buah, serta menikmati sinar mentari pagi.
"Aku seperti mendapatkan kesempatan hidup yang kedua kali saat aku tengah memperbaiki atap rumah yang rusak. Tiba-tiba, seperti ada kedamaian dan hening yang merasuki jiwa. Saat itulah aku sadar bahwa ini rumah baruku. Saat ini, aku merasa bahagia dan puas," ujar Fausto pada News.
Berjalan sejauh 8 kilometer melalui rute yang berkelak-kelok, terdapat banyak bangunan tua yang tak miliki penghuni. Meski sudah berumur, namun bangunan itu masih sama persis seperti saat ditinggal oleh penduduknya. Karena hal tersebut, turis pun berdatangan. Kisah hantu membuatnya bisa bersosialisasi. Banyak pendatang yang penasaran mengenai rasa yang ia rasakan karena tinggal sendiri di kota hantu
Cerita-ceriCerita Hantu Tamaga Sukabumita rakyat miliki pesonanya sendiri bagi pendatang dan murid-murid sekolah yang menghabiskan waktu liburan di sana. Fausto dan keponakannya sering kali menceritakan legenda mengerikan dusun tersebut. Cerita seperti nenek sihir yang melayang, roh atau hantu di gunung dan hantu bertudung yang berjalan di desa sambil membawa lilin dari tulang manusia sanggup bikin para pengunjung merinding.
Baca Juga: Cerita Hantu Tamaga Sukabumi
Sostila menawarkan keindahan yang tiada dua. Keindahan Pegunungan Alpen, lembah hijau nan cantik, serta kilau puncak gunung yang diselimuti salju menjadi pemandangan yang menyejukkan untuk Fausto.
Dahulu, pria yang sudah berusia 65 tahun ini adalah seorang dokter. Sebelumnya, pria ini pernah terikat dalam sebuah pernikahan. Namun, masa-masa bahagia tersebut tak berlangsung lama. Kini, ia sudah memutuskan untuk pensiun dan tinggal di rumah peninggalan keluarganya. Ia pun menghabiskan waktu dengan jalan-jalan, memotong kayu, mencari lahan untuk menanam sayur dan buah, serta menikmati sinar mentari pagi.
"Aku seperti mendapatkan kesempatan hidup yang kedua kali saat aku tengah memperbaiki atap rumah yang rusak. Tiba-tiba, seperti ada kedamaian dan hening yang merasuki jiwa. Saat itulah aku sadar bahwa ini rumah baruku. Saat ini, aku merasa bahagia dan puas," ujar Fausto pada News.
Berjalan sejauh 8 kilometer melalui rute yang berkelak-kelok, terdapat banyak bangunan tua yang tak miliki penghuni. Meski sudah berumur, namun bangunan itu masih sama persis seperti saat ditinggal oleh penduduknya. Karena hal tersebut, turis pun berdatangan. Kisah hantu membuatnya bisa bersosialisasi. Banyak pendatang yang penasaran mengenai rasa yang ia rasakan karena tinggal sendiri di kota hantu
Cerita-ceriCerita Hantu Tamaga Sukabumita rakyat miliki pesonanya sendiri bagi pendatang dan murid-murid sekolah yang menghabiskan waktu liburan di sana. Fausto dan keponakannya sering kali menceritakan legenda mengerikan dusun tersebut. Cerita seperti nenek sihir yang melayang, roh atau hantu di gunung dan hantu bertudung yang berjalan di desa sambil membawa lilin dari tulang manusia sanggup bikin para pengunjung merinding.
Baca Juga: Cerita Hantu Tamaga Sukabumi
loading...
0 comments: